Simple Dynamic Notes
This blog is a simple Dynamic notes that provide knowledge, insight, news, business, entertainment and health
5.01.2014
Cara Mengupload File di Blog dengan Mediafire
Apabila anda ingin mengupload dokumen baik dalam bentuk word, pdf, exe atau yang lainnya ke dalam blog, sekarang anda dapat dengan mudah menyimpannya dengan memanfaatkan server gratis mediafire.com dengan kuota gratis sebesar 10 GB atau apabila anda ingin memiliki kuota yang lebih besar seperti ingin menyimpan banyak video yang banyak maka anda sebaiknya menggunakan yang berbayar.Langkah lebih jelas dan lengkap dapat anda lihat di sini.
8.03.2013
Susah belajar bahasa Inggris...?
Apabila kita mencari referensi yang berasal dari text book, artikel, atau jurnal yang berbahasa Inggris, kita cenderung menghindarinya dan cenderung lebih memilih bacaan yang berbahasa Indonesia saja. Sebenarnya bahasa Inggris sangatlah mudah, asalkan kita mau belajar untuk mempelajarinya. Belajar bahasa inggris apabila dilakukan dengan happy maka dengan cepat ataupun lambat kita akan berhasil mempelajarinya. Kita sebagai bangsa Indonesia sudah tahu, bahwa kita sudah mengenal bahasa inggris sejak dari bangku Sekolah Dasar biasanya, dimulai dengan mengenal pelafalan huruf menggunakan bahasa Inggris.
Tidak lama, adik kelas kuliah saya berkomentar tentang kekagumannya terhadap seseorang yang fasih dan lancar dalam bahasa Inggris. Saya heran padahal umumnya kita sudah mempelajari bahasa Inggris sudah lama, harusnya kita juga bisa berbahasa Inggris dengan fasih. Jika kita hitung, semenjak bangku Sekolah Dasar kita belajar bahasa Inggris selama enam tahun kemudian dilanjutkan di Sekolah Menengah Pertama sekitar tiga tahun, lalu di sekolah Menengah Atas kita belajar kembali selama tiga tahun, itu pun tidak sampai di sana, apabila kita melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, di semester pertama kita akan mendapatkan kembali pelajaran bahasa Inggris selama satu semester. Jadi, secara keseluruhan kita telah belajar bahasa Inggris sudah lebih dari dua belas tahun, tapi yang mengkhawatirkan adalah mengapa kita belum bisa berbahasa inggris (baik lisan dan tulisan) secara benar???. Hal ini mungkin bisa diakibatkan karena kita jarang sekali mempraktikan bahasa inggris kita dalam kehidupan sehari-hari.
Belajar bahasa inggris yang mudah adalah dengan cara menerapkan bahasa Inggris pada hobi kita sehari-hari sehingga, kita belajar bahasa inggris dengan enjoy dan tanpa kita sadari sendiri. Contohnya, apabila kita suka lagu cobalah anda memilih musik berbahasa inggris dan cari juga rilik lagunya kemudian anda pelajari dan pahami kata-kata pada lagu tersebut. Bagi anda yang suka komik atau novel coba saja untuk membacanya dalam teks bahasa Inggris, di internet banyak situs-situs yang menyediakan komik dan novel dalam bahasa inggris secara gratis, dan masih banyak contoh lainnya. Lambat laun tanpa anda sadari, kemampuan berbahasa Inggris anda akan mengalami peningkatan.
Untuk melihat kemampuan berbahasa Inggris, coba anda lakukan tes-tes sederhana. Saya sajikan dibawah ini soft ware gratis untuk anda yang mau melihat sejauh mana kemampuan bahasa Inggris anda, dan soft ware tersebut juga bisa digunakan untuk anda yang masih duduk di bangku sekolahan terutama yang bersiap untuk ujian bahasa Inggris. Untuk mendapatkan soft ware tersebut klik di sini.
11.17.2012
What is Flavor …?
The most important
consideration when choosing something to eat is the favor of the food. Flavor
is an attribute of a food that includes its appearance, smell, taste, feel in
the mouth, texture, temperature, and even the sounds made when it is chewed.
Flavor is a combination of all five sense: taste, smell, touch, sight, and
sound. From birth, we have the ability to smell and taste. Most of what we call
taste is really smell, a fact we realize when a cold hits our nasal passages.
Even though the taste buds are working fine, the smell cell are not, and this
dull much of food’s flavor.
Taste comes from 10,000 taste buds-clusters of cells that resemble
the sections of an orange. Taste buds, found on the tongue, cheeks, throat, and
roof of the mouth, house 60 to 100 receptor cells each. The body regenerates
taste buds about every three days. They are most numerous in children under age
six, and this may explain why youngsters are such picky eaters.
These taste cells bind food molecules dissolved in saliva and alert
the brain to interpret them. Although the tongue often is depicted as having
regions that specialize in particular taste sensations-for example, the tip is
said to detect sweetness-researchers know that taste buds for each sensation
(sweet, salty, sour, bitter, and umami) are actually scattered around the
tongue. In fact, single taste bud can have receptors for all five sensations.
We also know that the back of the tongue is more sensitive to bitter and that
food temperature influences taste.
Umami, the fifth basic taste, differ from the traditional sweet,
sour, salty, and bitter tastes by providing a savory, sometimes meaty
sensation. Umami is Japanese word and the taste is evident in many Japanese
ingredients and flavoring, such as seaweed, dashi stock, and mushrooms, as well
as other foods. The umami taste receptor is every sensitive to glutamate, which
occurs naturally in food such as meat, fish, and milk, and it is often added to
processed foods in the form of the flavor enhancer monosodium glutamate (MSG).
despite the frequent description of umami as meaty, many foods, including
mushrooms, tomatoes, and parmesan cheese, have a higher level of glutamate than
an equal amount of beef or pork. This explains why foods that are cooked with
mushrooms or tomatoes seem to have a fuller, rounder taste than when cooked
alone.
If you could taste only sweet, salty, sour, bitter, and umami, how
could you taste the flavor of cinnamon, chicken, or any other food? This is
where smell comes in. your ability to identify the flavors of specific foods
requires smell.
The ability to detect the strong scent of a fish market, the
antiseptic odor of a hospital, the aroma of a ripe melon, and thousands of
other smells is possible thanks to a yellowish patch of tissue the size of a
quarter high up in your nose. This patch is actually a layer of 12 million
specialized cell, each sporting 10 to 20 hairlike growths called cilia that bid
with the smell and send message to the brain. Of course, if you have a bad cold
and mucus clogs up your nose, you lose some sense of smell and taste. Our sense
of smell may not be as refined as that
of dogs, which have billions of olfactory cells, but we can distinguish
among about 10,000 scents.
You can smell foods in two ways. If you smell coffee brewing while
you are getting dressed, you smell it directly through your nose. But if you
are drinking coffee, the smell of coffee goes to the back of your mouth and
then up into your nose. To some extent, what
you smell (or taste) is determined by your genetics and also your age.
All foods have texture, a natural texture granted by Mother Nature.
It may be coarse or fine, rough or smooth, tender or tough. Whichever the
texture, it influences whether you like the food. The natural texture of a food
may not be the most desirable texture for a finished dish, and so a cook may
create different texture. For example, a fresh apple may be too crunchy to
serve at dinner, and so it is backed or sautéed for a softer texture. Or a
cream soup may be too him, and so a thickening agent is used to increase the
viscosity of the soup or, simply stated, make it harder to pour.
Food appearance or presentation strongly influences which foods you
choose to eat. Eye appeal is the purpose of food presentation, whether the food
is hot or cold. It is especially important for cold foods because they lack the
come-on of an appetizing aroma. Just the sight of something delicious to eat
can start your digestive juices flowing.
Diet dan Hepatitis, Apa Hubungannya…….?
Manusia membutuhkan makanan untuk dapat hidup.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat langsung digunakan oleh tubuh,
tetapi makanan yang masuk harus menjalani proses pencernaan terlebih dahulu. Proses
pencernaan sendiri melibatkan organ-organ pencernaan untuk bisa mencerna, salah
satunya adalah hati. Kebanyakan orang tidak mengetahui peranan penting hati
dalam proses pencernaan. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas sedikit
tentang hati dan penyakit yang sering menyertainya. Check it
out….
Hati adalah salah satu alat tubuh penting yang
berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar
hasil pencernaan setelah diabsorbsi, langsung dibawa ke hati untuk disimpan
atau diubah menjadi bentuk lain dan diangkut ke bagian tubuh yang memerlukan.
Hati juga merupakan tempat penyimpanan mineral berupa zat besi dan tembaga yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin-vitamin larut lemak
A, D, E, dan K. Selain itu, hati juga mengatur volume dan sirkulasi darah serta
berperan dalam detoksifikasi obat-obatan dan
racun-racun.
Bila saluran pencernaan makanan
atau hati (hepar) terganggu oleh penyakit, proses pengolahan zat-zat makanan di
dalam tubuh pun akan mengalami hambatan. Dua jenis penyakit hati yang sering
ditemukan adalah hepatitis dan sirosis hati. Hepatitis adalah peradangan hati
yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus.
Penyakit ini sering disertai dengan anoreksia, demam, rasa mual dan muntah,
serta jandice (kuning).
Hepatitis
terjadi dari yang asimptomatik sampai dengan timbunya sakit dengan gejala
ringan. Sebenarnya sel hati mengalami regenerasi secara lengkap dalam 2 sampai
3 bulan. Beberapa penderita sering
mengabaikan penyakit hepatitis yag dideritanya karena dalam waktu tertentu
seolah kondisi tubuh terasa membaik. Padahal sebenarnya serangan penyakit
tersebut masih terus berlangsung sehingga mereka menganggap bahwa kondisinya
yang tampak membaik tidak perlu mendapat pengobatan lebih lanjut untuk
menangani gangguan yang masih terus berjalan. Akhirnya, hati gagal menjalankan
fungsinya dan penderita akan meninggal, duh ngeri…...
Dalam hal ini, pengaturan menu
makanan bagi penderita gangguan hati memegang peranan penting dalam proses
penyembuhan, selain pengobatan tentunya…. Bentuk, jenis, jumlah, dan jadwal
pemberian makanan perlu diatur. Tujuan untuk diet pada penderita
hepatitis adalah membantu mempertahankan kondisi penderita dan meningkatkan
asupan gizi penderita. Melalui perencanaan menu secara tepat, pemulihan fungsi
hati dan proses penyembuhannya dapat berjalan lancar. Persyaratan umum diet
untuk hepatitis harus terdiri dari bahan yang memiliki kandungan energi cukup
tinggi, mengandung karbohidrat, kandungan lemaknya sedang, tidak menggunakan
bumbu yang bersifat merangsang, serta jumlah protein yang harus sesuai dengan
kondisi penderita. Diet untuk penderita hepatitis dibedakan menjadi empat
jenis. Setiap jenis diet yang diberikan disesuaikan dengan kondisi penderita.
Penderita
hepatitis akut yang kesadarannya menurun, namun masih dapat makan, menu diet yang
diberikan biasanya tidak mengandung protein, melainkan terdiri dari makanan
berkarbohidrat sederhana, seperti sari buah, sirup, atau teh manis. Hal ini agar
tidak memberatkan kerja hati yang sedang mengalami kerusakan. Kebayangkan
seperti orang yang lagi sakit terus disuruh kerja ini, itu, dan seterusnya,
padahal seharusnya orang yang sakit harus beristirahat ditempat tidur, nah ini
juga sama dengan hati yang sedang mengalami kerusakan supaya bisa istirahat. Menu
yang diberikan pada diet ini sebenarnya kurang memenuhi zat-zat gizi lain, oleh
karena itu biasanya penderita harus diberikan pemenuhan gizi lewat cara yang
lain yaitu, lewat pemberian nutrisi parenteral atau lebih kita kenal infuse.
Beda lagi
dengan penderita hepatitis yang telah melewati fase akut dan nafsu makannya
telah membaik. Penderita ini biasanya diberikan diet dengan jumlah protein yang
harus dibatasi yaitu 0,5 g/kg berat badan atau kurang lebih 30 g/hari. Selain
itu, bahan makanan yang mengandung lemak dapat diberikan sepanjang penderita
tidak merasa mual. Semua bahan makanan yang diberikan harus mudah dicerna,
misalnya dalam bentuk cincang atau lunak.
Bagi penderita
yang telah pulih nafsu makannya. Dalam kondisi ini pemberian protein dapat
ditingkatkan menjadi 1 g/kg berat badan. Ketentuan lain mengenai penyusunan
menu diet ini sama dengan diet hati yang kedua di atas. Namun, bentuk makanan
yang diberikan tergantung kesanggupan penderita. Sedangkan pada pasien atau
penderita yang berada dalam tahap penyembuhan, menu yang diberikan harus
memiliki energi dan protein tinggi. Ini berguna untuk mengejar ketertinggalan
kecukupan gizi selama sakit dan mengganti jaringan-jaringan yang rusak dalam
kata lain biar cepet sembuh dan bisa beraktivitas seperti layaknya orang sehat.
Pada penderita ini, jumlah minimal pemberian protein adalah 2 g/kg berat badan,
konsumsi lemak tetap harus dibatasi sekitar 20-50 g/hari, serta vitamin dan
mineral yang diberikan secukupnya.
Mudah-mudahan
info ini bermanfaat for you guys……..
Buang Angin…?
Buang
angin merupakan aktivitas sangat umum, menyehatkan, bahkan sangat diperlukan
pada kondisi tertentu. Namun, apabila buang angin sampai mengeluarkan suara dan
bau tidak sedap apalagi ditengah orang Anda akan merasa sangat malu.
Buang
angin merupakan kegiatan yang wajar terjadi karena konsumsi makanan yang
menimbulkan pembentukan gas berlebihan di dalam tubuh. Sedangkan aroma tak
sedap yang keluar saat seseorang buang angin, bisa disebabkan sejumlah faktor.
Salah satunya karena sisa makanan terlalu lama tersimpan di usus besar, yang
pada gilirannya menghasilkan gas berbau busuk.
Tapi
jangan khawatir, masih ada cara jitu untuk mengatasi bau tak sedap saat buang
angin, dikutip dari Times Of India.
- Batasi konsumsi makanan yang tinggi kadar lemak. Makanan tinggi lemak menghasilkan sejumlah besar karbondioksida dan beberapa di antaranya akan dikeluarkan tubuh dalam bentuk gas.
- Kelebihan karbohidrat dalam diet seseorang dapat menyebabkan masalah gas.
- Mengurangi jumlah udara yang Anda telan. Hindari berbicara dan tertawa sambil makan, karena perilaku seperti ini mengakibatkan menelan udara berlebihan. Makan dan minum perlahan dan mengunyah makanan Anda dengan baik.
- Mengunyah permen karet dan merokok menyebabkan udara yang Anda hirup juga menjadi berlebihan. Akumulasi udara ini menyebabkan kembung, membuat perut tertekan, dan menimbulkan gas.
- Hindari konsumsi makanan pedas karena mereka bisa meningkatkan debit asam lambung yang dapat menimbulkan iritasi.
- Kelebihan konsumsi minuman yang bersifat asam juga perlu dihindari, seperti teh, kopi, minuman bersoda, dan alkohol. Ini cenderung menyebabkan iritasi pada saluran gastro-intestinal. Juga, kurangi kebiasaan minum dengan menggunakan sedotan. Cara ini bisa menyebabkan udara lebih banyak masuk ke dalam saluran pencernaan.
- Kurangi makanan yang menimbulkan gas, seperti kacang-kacangan, kembang kol, kubis, brokoli, kacang, dan pisang.
- Jangan makan tiga kali makan besar di siang hari. Sebaliknya makan lima makanan kecil.
- Setelah makan ada baiknya Anda berjalan-jalan atau melakukan aktivitas seperti menaiki tangga agar kalori terbakar dan tidak menumpuk dalam perut. Aktivitas fisik membantu pencernaan bekerja lebih baik.
Subscribe to:
Posts (Atom)