Meskipun jumlah orang yang menjalani diet atau melakukan
senam kebugaran terus bertambah, jumlah penderita kegemukan terus meningkat.
Banyak orang, walaupun sudah berusaha keras, tidak mencapai berat tubuh yang diharapkan.
Atau sebagian pelaku diet ‘mendapatkan’ kembali berat tubuhnya yang hilang
setelah beberapa bulan. Pertanyaannya adalah “dapatkah menurunkan berat badan
menjadi ideal semudah mengucapkannya?”
Kegemukan dan obesitas dapat terjadi pada berbagai kelompok
usia dan jenis kelamin. Misalnya, Juvenil
obesity yaitu obesitas yang terjadi pada usia muda (anak-anak). Orang yang
menderita kegemukan pada usia muda memiliki risiko lebih tinggi menderita
obesitas pada saat usia dewasa dibandingkan dengan orang yang memiliki berat
tubuh normal. Sementara itu, wanita, terutama pada pasca menopause, memiliki
resiko obesitas tiga kali lebih tinggi daripada pria.
Orang seringkali menyamakan pengertian kegemukan (over weight) dengan obesitas. Padahal
keduannya merupakan dua hal yang berbeda walaupun sama-sama menggambarkan
kelebihan berat badan. Kegemukan adalah kondisi berat tubuh yang melebihi berat
tubuh normal. Sementara obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat
tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing-masing melebihi 20% dan 25%
dari berat tubuh.
Berdasarkan distribusi lemak di dalam tubuh, ada dua jenis bentuk tubuh.
Bentuk tubuh android (bentuk apel)
adalah bentuk tubuh yang dihasilkan oleh timbunan lemak pada pinggang, rongga
perut (viseral) dan bagian atas
perut. Bentuk tubuh android lazim
ditemukan pada pria. Timbunan lemak di bagian perut dapat mengakibatkan
obesitas abdominal atau obesitas sentral. Bentuk yang kedua adalah gyneoid (bentuk pir), yaitu bentuk tubuh
akibat tumpukan lemak di bagian bawah perut seperti pinggul, pantat, dan paha.
Bentuk tubuh ini umumnya dialami oleh wanita.
Selain itu juga dikenal obesitas hipertropik (hypertrophic obesity) yang diakibatkan
oleh meningkatnya kandungan lipid adiposit. Obesitas hipertronik umumnya
terjadi pada orang dewasa. Sementara obesitas hiperplastik-hipertropik (hyperplastic-hypertrophyc obesity) terjadi
akibat meningkatnya jumlah sel lemak dan kandungan lipid sel lemak. Obesitas
jenis ini umumnya dialami oleh orang yang sejak usia muda sudah gemuk. Obesitas
anak-anak (juvenil obesity) adalah
hiperplastik (bertambahnya jumlah sel).
Tingkat kegemukan atau obesitas dapat diketahui dengan
menghitung indeks massa tubuh (body mass
index). Indeks masa tubuh (IMT) dihitung berdasarkan membagi berat tubuh
(kg) dengan kuadrat tinggi tubuh (m).
Meskipun jumlah orang yang menjalani diet atau melakukan
senam kebugaran terus bertambah, jumlah penderita kegemukan terus meningkat.
Banyak orang, walaupun sudah berusaha keras, tidak mencapai berat tubuh yang diharapkan.
Atau sebagian pelaku diet ‘mendapatkan’ kembali berat tubuhnya yang hilang
setelah beberapa bulan. Pertanyaannya adalah “dapatkah menurunkan berat badan
menjadi ideal semudah mengucapkannya?”
Kegemukan dan obesitas dapat terjadi pada berbagai kelompok
usia dan jenis kelamin. Misalnya, Juvenil
obesity yaitu obesitas yang terjadi pada usia muda (anak-anak). Orang yang
menderita kegemukan pada usia muda memiliki risiko lebih tinggi menderita
obesitas pada saat usia dewasa dibandingkan dengan orang yang memiliki berat
tubuh normal. Sementara itu, wanita, terutama pada pasca menopause, memiliki
resiko obesitas tiga kali lebih tinggi daripada pria.
Orang seringkali menyamakan pengertian kegemukan (over weight) dengan obesitas. Padahal
keduannya merupakan dua hal yang berbeda walaupun sama-sama menggambarkan
kelebihan berat badan. Kegemukan adalah kondisi berat tubuh yang melebihi berat
tubuh normal. Sementara obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat
tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing-masing melebihi 20% dan 25%
dari berat tubuh.
Berdasarkan distribusi lemak di dalam tubuh, ada dua jenis bentuk tubuh.
Bentuk tubuh android (bentuk apel)
adalah bentuk tubuh yang dihasilkan oleh timbunan lemak pada pinggang, rongga
perut (viseral) dan bagian atas
perut. Bentuk tubuh android lazim
ditemukan pada pria. Timbunan lemak di bagian perut dapat mengakibatkan
obesitas abdominal atau obesitas sentral. Bentuk yang kedua adalah gyneoid (bentuk pir), yaitu bentuk tubuh
akibat tumpukan lemak di bagian bawah perut seperti pinggul, pantat, dan paha.
Bentuk tubuh ini umumnya dialami oleh wanita.
Selain itu juga dikenal obesitas hipertropik (hypertrophic obesity) yang diakibatkan
oleh meningkatnya kandungan lipid adiposit. Obesitas hipertronik umumnya
terjadi pada orang dewasa. Sementara obesitas hiperplastik-hipertropik (hyperplastic-hypertrophyc obesity) terjadi
akibat meningkatnya jumlah sel lemak dan kandungan lipid sel lemak. Obesitas
jenis ini umumnya dialami oleh orang yang sejak usia muda sudah gemuk. Obesitas
anak-anak (juvenil obesity) adalah
hiperplastik (bertambahnya jumlah sel).
Tingkat kegemukan atau obesitas dapat diketahui dengan
menghitung indeks massa tubuh (body mass
index). Indeks masa tubuh (IMT) dihitung berdasarkan membagi berat tubuh
(kg) dengan kuadrat tinggi tubuh (m).
Badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2000 telah
mengeluarkan klasifikasi/kategori IMT yang cocok untuk masyarakat Asia.
Tabel
klasifikasi IMT menurut WHO tahun 2000
Sumber: WHO, 2000 |
Untuk praktisnya, kriteria IMT adalah kurus (IMT<18),
normal (IMT=18-25), gemuk sehat (IMT=25-30), dan gemuk tidak sehat atau
obesitas (IMT>30).
No comments:
Post a Comment
Please write your comments