11.17.2012

Pengertian Kegemukan dan Obesitas


Meskipun jumlah orang yang menjalani diet atau melakukan senam kebugaran terus bertambah, jumlah penderita kegemukan terus meningkat. Banyak orang, walaupun sudah berusaha keras, tidak mencapai berat tubuh yang diharapkan. Atau sebagian pelaku diet ‘mendapatkan’ kembali berat tubuhnya yang hilang setelah beberapa bulan. Pertanyaannya adalah “dapatkah menurunkan berat badan menjadi ideal semudah mengucapkannya?”

Kegemukan dan obesitas dapat terjadi pada berbagai kelompok usia dan jenis kelamin. Misalnya, Juvenil obesity yaitu obesitas yang terjadi pada usia muda (anak-anak). Orang yang menderita kegemukan pada usia muda memiliki risiko lebih tinggi menderita obesitas pada saat usia dewasa dibandingkan dengan orang yang memiliki berat tubuh normal. Sementara itu, wanita, terutama pada pasca menopause, memiliki resiko obesitas tiga kali lebih tinggi daripada pria.
Orang seringkali menyamakan pengertian kegemukan (over weight) dengan obesitas. Padahal keduannya merupakan dua hal yang berbeda walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan berat badan. Kegemukan adalah kondisi berat tubuh yang melebihi berat tubuh normal. Sementara obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing-masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh.
Berdasarkan distribusi lemak di  dalam tubuh, ada dua jenis bentuk tubuh. Bentuk tubuh android (bentuk apel) adalah bentuk tubuh yang dihasilkan oleh timbunan lemak pada pinggang, rongga perut (viseral) dan bagian atas perut. Bentuk tubuh android lazim ditemukan pada pria. Timbunan lemak di bagian perut dapat mengakibatkan obesitas abdominal atau obesitas sentral. Bentuk yang kedua adalah gyneoid (bentuk pir), yaitu bentuk tubuh akibat tumpukan lemak di bagian bawah perut seperti pinggul, pantat, dan paha. Bentuk tubuh ini umumnya dialami oleh wanita.
Selain itu juga dikenal obesitas hipertropik (hypertrophic obesity) yang diakibatkan oleh meningkatnya kandungan lipid adiposit. Obesitas hipertronik umumnya terjadi pada orang dewasa. Sementara obesitas hiperplastik-hipertropik (hyperplastic-hypertrophyc obesity) terjadi akibat meningkatnya jumlah sel lemak dan kandungan lipid sel lemak. Obesitas jenis ini umumnya dialami oleh orang yang sejak usia muda sudah gemuk. Obesitas anak-anak (juvenil obesity) adalah hiperplastik (bertambahnya jumlah sel).
Tingkat kegemukan atau obesitas dapat diketahui dengan menghitung indeks massa tubuh (body mass index). Indeks masa tubuh (IMT) dihitung berdasarkan membagi berat tubuh (kg) dengan kuadrat tinggi tubuh (m).
Meskipun jumlah orang yang menjalani diet atau melakukan senam kebugaran terus bertambah, jumlah penderita kegemukan terus meningkat. Banyak orang, walaupun sudah berusaha keras, tidak mencapai berat tubuh yang diharapkan. Atau sebagian pelaku diet ‘mendapatkan’ kembali berat tubuhnya yang hilang setelah beberapa bulan. Pertanyaannya adalah “dapatkah menurunkan berat badan menjadi ideal semudah mengucapkannya?”
Kegemukan dan obesitas dapat terjadi pada berbagai kelompok usia dan jenis kelamin. Misalnya, Juvenil obesity yaitu obesitas yang terjadi pada usia muda (anak-anak). Orang yang menderita kegemukan pada usia muda memiliki risiko lebih tinggi menderita obesitas pada saat usia dewasa dibandingkan dengan orang yang memiliki berat tubuh normal. Sementara itu, wanita, terutama pada pasca menopause, memiliki resiko obesitas tiga kali lebih tinggi daripada pria.
Orang seringkali menyamakan pengertian kegemukan (over weight) dengan obesitas. Padahal keduannya merupakan dua hal yang berbeda walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan berat badan. Kegemukan adalah kondisi berat tubuh yang melebihi berat tubuh normal. Sementara obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing-masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh.
Berdasarkan distribusi lemak di  dalam tubuh, ada dua jenis bentuk tubuh. Bentuk tubuh android (bentuk apel) adalah bentuk tubuh yang dihasilkan oleh timbunan lemak pada pinggang, rongga perut (viseral) dan bagian atas perut. Bentuk tubuh android lazim ditemukan pada pria. Timbunan lemak di bagian perut dapat mengakibatkan obesitas abdominal atau obesitas sentral. Bentuk yang kedua adalah gyneoid (bentuk pir), yaitu bentuk tubuh akibat tumpukan lemak di bagian bawah perut seperti pinggul, pantat, dan paha. Bentuk tubuh ini umumnya dialami oleh wanita.
Selain itu juga dikenal obesitas hipertropik (hypertrophic obesity) yang diakibatkan oleh meningkatnya kandungan lipid adiposit. Obesitas hipertronik umumnya terjadi pada orang dewasa. Sementara obesitas hiperplastik-hipertropik (hyperplastic-hypertrophyc obesity) terjadi akibat meningkatnya jumlah sel lemak dan kandungan lipid sel lemak. Obesitas jenis ini umumnya dialami oleh orang yang sejak usia muda sudah gemuk. Obesitas anak-anak (juvenil obesity) adalah hiperplastik (bertambahnya jumlah sel).
Tingkat kegemukan atau obesitas dapat diketahui dengan menghitung indeks massa tubuh (body mass index). Indeks masa tubuh (IMT) dihitung berdasarkan membagi berat tubuh (kg) dengan kuadrat tinggi tubuh (m).
Badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2000 telah mengeluarkan klasifikasi/kategori IMT yang cocok untuk masyarakat Asia.

Tabel klasifikasi IMT menurut WHO tahun 2000

Sumber: WHO, 2000
Untuk praktisnya, kriteria IMT adalah kurus (IMT<18), normal (IMT=18-25), gemuk sehat (IMT=25-30), dan gemuk tidak sehat atau obesitas (IMT>30).




No comments:

Post a Comment

Please write your comments